Apakah Penyakit Chlamydia Bisa Sembuh? Ini Jawabannya!

Penyakit chlamydia atau klamdia merupakan penyakit kelamin yang paling banyak orang alami daripada penyakit gonore maupun sifilis.  Chlamydia termasuk infeksi menular seksual karena dapat dengan mudah menyerang seseorang melalui hubungan seks yang tidak aman. Memang, terdengar cukup berbahaya, tetapi apakah penyakit chlamydia ini bisa sembuh?

Penularan klamidia biasanya  melalui cairan vagina ataupun air mani, baik melalui cara seks oral, vaginal, atau anal (anus). Menurut data dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat atau CDC, ada lebih dari 1,7 juta orang seluruh dunia yang terinfeksi klamidia.  Artinya, klamidia termasuk penyakit kelamin sekaligus penyakit menular seksual yang cukup umum.

Penyebabnya sendiri akibat  bakteri Chlamydia trachomatis yang dapat dengan mudah menyebar, bahkan tanpa menimbulkan gejala tertentu. Sehingga banyak orang yang tidak sadar bahwa bakteri tersebut sudah terinfeksi.

Gejala klamidia antara laki-laki dan perempuan pun berbeda. Jadi, sangat penting untuk mengetahui apa saja gejalanya sehingga bisa langsung melakukan perawatan sehingga bisa sembuh. Lebih lanjut, agar bisa sembuh penderita harus mematuhi dan rutin melakukan pengobatan sesuai dengan anjuran dokter.

Jika mematuhinya, tidak hanya bisa sembuh tapi juga menghindari risiko terjadinya komplikasi kesehatan yang berbahaya.

Baca Juga: Awas Penyakit Klamidia (Chlamydia)!

Bagaimana cara mengobati penyakit chlamydia?

Penyakit chlamydia bisa sembuh sepenuhnya dan tidak akan berubah menjadi komplikasi jika mendapatkan pengobatan sesegera mungkin.

Untuk mendapatkan pengobatan medis, penderita tentunya harus melakukan pemeriksaan ke dokter terlebih dahulu.

Biasanya, penyakit klamidia dapat terdiagnosis melalui tes skrining atau pemeriksaan penyakit menular seksual. Setelah hasil menunjukkan mengidap klamidia, dokter akan meresepkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi dan tingkat keparahan penyakit.

1. Obat minum

Dokter biasanya akan meresepkan 2 jenis antibiotik untuk menghambat perkembangan bakteri di dalam tubuh.  Jenis dan dosis obat yang dokter berikan untuk mengatasi klamidia mungkin akan berbeda-beda bergantung pada kondisi pasien.

Ingat, semua obat yang dokter resepkan sebaiknya penderita minum secara teratur sesuai anjuran.  Kemudian, pada akhir masa pengobatan, pastikan telah menghabiskan semua obat supaya bisa sembuh total.

Namun, bila  sedang hamil, biasanya dokter akan mempertimbangkan perawatan dan pemberian jenis antibiotik yang sesuai dengan kondisi kesehatan.

2. Infus

Dalam beberapa kasus  yang sudah tergolong parah, dokter mungkin akan menyarankan untuk  harus menjalani rawat inap di rumah sakit guna memperoleh penanganan khusus.

Dokter akan memberikan  antibiotik melalui infus atau intravena (IV) serta obat pereda nyeri untuk mempercepat penyembuhan. Setelah rutin minum obat dan mematuhi semua anjuran dari dokter, infeksi klamidia kemungkinan akan sembuh dalam masa waktu sekitar satu sampai dua minggu.

Selama masa ini, penderita tidak boleh berhubungan seksual lebih dulu dokter menyatakan bahwa tubuh telah terbebas dari bakteri penyebab klamidia. Meski begitu, 3 bulan kemudian penderita  masih tetap harus melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan bahwa tubuh  memang sudah benar-benar terbebas dari penyakit chlamydia.

Hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan bakteri klamidia berkembang lebih jauh di dalam tubuh dan menularkannya kepada orang lain. Jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter jika merasakan gejala klamidia meskipun sudah mematuhi aturan minum antibiotik sampai habis.

Baca Juga: Waspada Gejala Penyakit Menular Seksual pada Pria yang Perlu Diketahui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jl. Taman Margasatwa Raya No. 14, RT.6/RW.1, Ragunan, Kec. Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta

0811-9620-225

marketing@rumahsunatdrmahdian.com

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Daftar Sekarang