Selama ini mungkin kamu sering mendengar kalau sunat itu hal yang menakutkan. Sunat pria dewasa dapat mencegah fimosis pada penis. Sunat memang dapat menimbulkan risiko jika tidak dilakukan dengan teknik sunat yang tepat. Semakin besar penis pria, maka semakin besar pembuluh darahnya, sehingga risiko pendarahannya pun semakin tinggi. Meski demikian, ternyata sunat bisa mencegah kamu dari terkena fimosis. Apa itu fimosis dan benarkah dengan sunat fimosis dapat ditangani? Yuk, cek di sini.
Fimosis pada Penis Pria
Melansir Cleveland Clinic, fimosis merupakan suatu kondisi di mana kulup tidak bisa tertarik ke belakang melewati kepala penis. Biasanya, penanganannya bisa menggunakan krim steroid, namun sebaiknya langsung melakukan prosedur sunat.
Jika kamu memiliki fimosis, hal ini bisa sangat mengganggu kesehatanmu. Apalagi jika ada gejala-gejala yang kamu rasakan. Penis yang tertutup kulup dan melekat erat sangat sulit untuk membersihkannya sehingga bisa menjadi tempat berkumpul dan berkembang biaknya bakteri. Bakteri tersebut dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada penis hingga menjadi infeksi parah atau balanitis.
Ada dua jenis fimosis, yaitu fisiologis dan patologis. Fimosis fisiologis umumnya terjadi saat bayi maupun anak-anak dan akan terlepas dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Sedangkan, fimosis patologis adalah kondisi penis mengalami peradangan yaitu balanitis xerotica obliterans (BXO).
Siapa Saja yang Dapat Berisiko Mengalami Fimosis?
Preputium atau kulup memang umumnya melekat erat di kepala penis saat masih bayi atau anak-anak. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi pada remaja maupun dewasa. Pada bayi atau ana-anak, kulup akan terlepas dengan sendirinya, namun jika kamu mengalami fimosis di usia dewasa, maka akan sulit menanganinya kecuali dengan tindakan sunat.
Gejala dan Penyebabnya
Ada beberapa gejala fimosis yang mungkin kamu rasakan, seperti:
- Penis memerah atau mengalami perubahan warna
- Radang pada penis hingga membengkak
- Nyeri di area penis
- Rasa sakit saat buang air kecil
- Nyeri saat ereksi atau ketika sedang berhubungan intim
Penyebab fimosis bisa beragam, antara lain kebersihan penis yang tidak terjaga dengan baik, kondisi medis seperti eksim, psoriasis, lichen planus, cedera pada penis maupun adanya infeksi di area penis. Berbagai hal tersebut dapat menyebabkan kulup menempel erat di kepala penis.
Sunat Pria Dewasa Dapat Mencegah Fimosis
Salah satu cara untuk mengatasi fimosis adalah dengan melakukan prosedur sunat. Sunat pada pria dewasa bertujuan untuk membuang atau memotong kulup yang menutupi kepala penis. Jika merasakan gejala fimosis, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi kesehatanmu. Umumnya, dokter akan menyarankan untuk melakukan sunat agar fimosis bisa segera teratasi.
Di Rumah Sunat dr. Mahdian, kami memiliki dokter sunat berpengalaman yang telah menangani lebih dari 300 ribu pasien di Indonesia. Dengan metode terkini Gun Stapler yang minim nyeri dan minim risiko pendarahan, proses sunat tentunya menjadi lebih aman dan nyaman.
Proses tindakan dengan Gun Stapler relatif lebih singkat dan masa penyembuhannya pun cepat. Metode ini menggunakan alat sunat sekali pakai dan menggabungkan teknik memotong sekaligus menjahit. Jadi, cara sunatnya tidak memerlukan jahitan, namun tetap akan diperban. Bahkan, setelah tindakan kamu tetap bisa beraktivitas. Meski demikian, tetap batasi aktivitasmu agar tidak terlalu berlebihan dan beristirahatlah dengan cukup.
Rumah Sunat dr. Mahdian juga menyediakan layanan panggilan darurat 24 jam dan kontrol gratis pascasunat untuk membantu mempercepat proses pemulihan serta mencegah terjadinya komplikasi di area luka sunat.
Nah, jika kamu ingin mencari tahu informasi lengkap tentang sunat dewasa, silakan menghubungi nomor layanan sunat dewasa di 0811 9620 225.
Yuk, nggak perlu ragu untuk sunat ya, karena sunat aman dan nyaman hanya di Rumah Sunat dr. Mahdian !
Baca juga: Alami Fimosis atau Beberapa Kondisi Ini? Sunat Solusinya