Penggunaan celana dalam ketat setelah khitan dewasa maupun dalam kehidupan sehari-hari memang tidak dianjurkan. Setelah khitan dewasa, penggunaan celana dalam yang ketat dapat menyebabkan sakit pada area luka pasca-khitan dan membuat proses penyembuhan menjadi lama. Sementara itu, celana dalam yang terlalu ketat dapat memengaruhi kesuburan pria.
Sebenarnya, ada banyak faktor yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan seorang pria, mulai dari umur, tingkat stres, lingkungan, gizi, hingga berat badan. Selain itu, gaya hidup seperti merokok, minum-minuman beralkohol, bahkan pemakaian celana dalam yang ketat juga bisa memengaruhi tingkat kesuburan.
Celana Dalam Ketat dapat Memengaruhi Kesuburan Pria
Untuk mendapatkan sperma yang berkualitas, suhu testis harus lebih rendah dari suhu inti tubuh. Testis berada di luar rongga badan agar suhunya tetap rendah atau dingin.
Lebih lanjut, pemakaian celana dalam yang ketat bisa menyebabkan suhu testis meningkat atau menjadi lebih panas. Perubahan suhu inilah yang kemudian bisa memengaruhi produksi dan pergerakan sperma.
Berbagai penelitian menunjukkan seseorang yang mengenakan celana dalam ketat memiliki risiko lebih besar mengalami penurunan jumlah dan kualitas sperma daripada orang yang mengenakan celana dalam yang pas atau longgar.
Oleh sebab itu, jika ingin memiliki sperma berkualitas agar lebih mudah memiliki keturunan, sebaiknya memang disarankan untuk mengenakan celana dalam longgar, misalnya celana dalam jenis boxer sebagai dalaman bagi pria. Begitu juga dengan celana luaran yang sebaiknya tidak ketat agar suhu testis tetap terjaga dan Anda pun bisa lebih nyaman.
Nah, jadi benar bukan penggunaan celana dalam yang ketat memang tidak disarankan baik setelah melakukan khitan dewasa maupun sehari-hari.
Baca Juga: Habis Khitan Dewasa Tidak Boleh Pakai Celana Dalam Ketat, Mengapa?
Apakah Khitan Dewasa Memengaruhi Kesuburan Pria?
Khitan dewasa tidak ada hubungannya dengan ukuran apalagi keseburan pria. Khitan atau nama lain dari sunat adalah proses pelepasan/pemotongan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis. Tak hanya pada anak-anak, sunat atau sirkumsisi juga bisa dilakukan terhadap bayi dan juga dewasa.
Seementara itu, yang dapat memengaruhi kesuburan seorang pria, antara lain:
- Kondisi kesehatan. Bila ada penyakit tertentu seperti gangguan hormon, infeksi, serta penyakit menular seksual, atau penyakut tertentu yang dapat memengaruhi kesuburan pria.
- Faktor lingkungan. Misalnya terkena paparan zat kimia berbahaya atau logam berat di pabrik.
- Suhu panas. Produksi dan kualitas sel sperma bisa menurun jika sering terkena suhu panas. Apalagi pada area selangkangan dan testis.
- Berat badan. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa pria yang kelebihan atau kekurangan berat badan akan lebih sulit punya anak daripada orang yang berat badannya ideal.
- Gaya hidup. Kebiasaan tidak sehat seperti merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, sering mengonsumsi minuman beralkohol, dan kurang tidur bisa membuat pria tidak subur.
Nah, untuk yang mau melakukan khitan dewasa dengan dokter yang berpengalaman bisa datang ke Rumah Sunat dr. Mahdian. Rumah Sunat dr. Mahdian memilih lebih dari 30 cabang yang tersebar di Indonesia. Menggunakan metode sunat Gun Stapler yang sekali pakai dengan keunggulan risiko komplikasi minimal dan hasil khitan lebih rapih dan baik.
Baca Juga: Tempat Sunat Dewasa di Jakarta, Lebih Nyaman dengan Metode Terkini!