Herpes genital adalah penyakit kelamin yang termasuk dalam penyakit menular seksual. Baik laki-laki maupun perempuan dapat mengalaminya. Biasanya ditandai dengan munculnya bentol-bentol berair pada alat kelamin, anus, atau mulut bahkan bisa juga tanpa gejala. Penyebarannya melalui sentuhan dan hubungan seksual.
Penyebab Herpes Genital
Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Umumnya virus ini ditularkan melalui hubungan seksual vagina, oral dan anal.
HSV terbagi menjadi dua tipe, HSV tipe 1 dan HSV tipe 2. Mayoritas penyebab herpes genital adalah HSV tipe 2, namun tidak menutup kemungkinan HSV tipe 1 juga bisa jadi penyebabnya.
- HSV tipe 1, umumnya menyebabkan luka/lecet di area sekitar mulut. Penularan dari tipe ini melalui kontak kulit, meskipun bisa juga menyebar ke area genital saat melakukan oral seks.
- HSV tipe 2, menjadi penyebab umum herpes genital. Penularan tipe ini melalui kontak seksual maupun kontak kulit.
Penyakit ini terkadang tidak menimbulkan gejala tertentu. Gejalanya cukup ringan, sekitar 80% orang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka telah menderita penyakit ini.
Apabila muncul gejala, biasanya muncul luka lepuh di alat kelamin yang terasa sakit dan juga gatal. Kemungkinan muculnya luka ini adalah 2 hari-2 bulan setelah terinfeksi.
Selain muncul luka juga dapat disertai dengan gejala demam dan nyeri otot. Kondisi tertentu mulai muncul benjolan di selangkangan. Penyakit ini ada kemungkinan untuk kambuh setelah awal infeksi.
Penularan Herpes Genital
HSV menyebar melalui bagian yang lembap dari dinding kulit kelamin, mulut, dan anus. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar melalui luka herpes dan bisa terjadi di sekitar mulut, mata, dan bagian tubuh lain.
Setelah terinfeksi, virus ini akan selamanya dimiliki oleh penderita di dalam tubuh. HSV dapat kembali aktif ketika sistem pertahanan tubuh menurun. Hal ini bisa terjadi ketika penderita sedang mengalami infeksi, sedang mengalami masa-masa stres, sedang menjalani kemoterapi sebagai langkah pengobatan kanker, atau terkena virus HIV. Mengonsumsi alkohol yang berlebihan dapat memicu virus HSV untuk kembali aktif.
Diagnosis
Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan menanyakan gejala yang dialami dan perilaku seksualnya. Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik area genital dan ada kemungkinan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pemeriksaan darah
- Pemeriksaan sampel cairan kelamin
Dokter juga dapat mendiagnosis apakah pasien menderita herpes atau tidak dari luka lepuh pada area genital.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti HIV, radang rektum, meningitis, gangguan pada saluran kemih, dan infeksi pada bayi yang baru lahir. Pada bayi, penyakit ini dapat berisiko menyebabkan kerusakan otak, kebutaan, atau kematian setelah lahir.