Penis belum sunat bisa menimbulkan berbagai masalah pada kesehatan. Sunat sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan penis, namun semua itu memang menjadi pilihan masing-masing pria. Pria dewasa yang belum sunat seringkali mengalami fimosis, parafimosis, ataupun balanitis. Selain itu apa saja penyakit yang mungkin mengintai pria yang belum sunat? Berikut penjelasan selengkapnya.
Sunat umumnya dilakukan pada bayi atau anak-anak, namun ada kalanya sebagian orang memilih untuk tidak melakukan sunat dengan alasan-alasan tertentu. Terlepas dari ajaran agama dan tradisi tertentu, sunat memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan.
Manfaat sunat yaitu:
- Mencegah penyakit infeksi saluran kemih
- Menurunkan risiko terkena fimosis atau balanitis
- Mengurangi risiko terkena penyakit menular seksual
- Mencegah kanker penis
- Mencegah kanker serviks pada pasangan
Akibat Penis Belum Sunat
Penis yang belum sunat membutuhkan perawatan ekstra agar kebersihannya tetap terjaga. Jika tidak, penis akan rentan terserang infeksi bakteri atau penyakit kelamin lainnya. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang mungkin bisa timbul akibat belum sunat, yaitu:
Fimosis
Penis yang belum sunat lebih berisiko untuk mengalami fimosis. Fimosis adalah kondisi penis yang mengakibatkan kulup terlalu menempel atau melekat pada kepala penis, sehingga tidak bisa ditarik ke belakang. Kelainan penis ini sebenarnya bisa terjadi karena adanya jaringan parut,namun jika sudah terinfeksi maka bisa berbahaya. Fimosis yang terinfeksi ditandai dengan ruam kemerahan pada kulup, rasa nyeri, sensasi gatal di area penis dan pembengkakan.
Parafimosis
Parafimosis adalah kondisi penis yang mengakibatkan kulup tidak dapat tertarik kembali ke ujung kepala penis. Hal ini bisa menyebabkan kulup mengalami pembengkakan akibat peredaran darah yang tidak lancar.
Balanitis
Balanitis adalah kondisi penis di mana kulup mengalami peradangan hingga bisa menyebabkan infeksi atau peradangan pada penis. Gejala balanitis bisa berawal dari penis yang terasa gatal, nyeri saat buang air kecil, atau penis yang berbau tidak sedap. Penyebab lainnya yaitu karena adanya penumpukan sisa kotoran pada kulup sehingga terjadi infeksi bakteri atau jamur.
Smegma
Pada penis yang belum sunat, masalah kebersihan juga sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena sisa kotoran, bakteri , sel kulit mati ataupun kelenjar minyak yang menumpuk akan menyebabkan smegma. Smegma adalah cairan yang kental, berbau dan berminyak. Penumpukan cairan smegma ini bisa menyebaban iritasi dan infeksi pada kulup. Ruam pada penis serta pembengkakan merupakan gejala adanya smegma.
Infeksi Saluran Kemih
Pria yang belum sunat lebih rentan terkena infeksi saluran kemih (ISK). Sebuah studi mengungkapkan bahwa infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada bayi laki-laki yang belum sunat. Gejala ISK bisa berupa rasa nyeri saat buang air kecil atau kesulitan saat akan buang air kecil.
Penyakit Menular Seksual
Pada penis yang belum sunat menyebabkan pria lebih berisiko terkena infeksi penyakit menular seksual. Penyakit menular seksual yaitu gonore, klamidia, sifilis, herpes kelamin, human papillomavirus dan penyakit menular lainnya.
Kanker penis
Risiko terkena kanker penis bisa menyebabkan kematian. Menurut sebuah studi mengungkapkan bahwa laki-laki yang telah sunat tidak berisiko mengalami kanker penis. Selain kanker penis, ada kemungkinan pria belum sunat juga bisa terserang kanker prostat.
Jadi, bagi kamu yang belum sunat, kamu bisa mempertimbangkan kembali manfaat dan bahaya kesehatan yang mungkin terjadi jika belum sunat. Berkonsultasilah dengan dokter tentang kondisi kesehatanmu dan pastikan kamu juga memilih metode dan tempat sunat yang tepat, seperti di Rumah Sunat dr. Mahdian.