Sakit setelah berhubungan seksual sebenarnya jarang terjadi pada pria, kebanyakan pria akan menyembunyikan rasa sakitnya. Karena seks seharusnya terasa menggairahkan. Pada beberapa orang mungkin merasa enggan untuk mengakui saat aksi di ranjang mulai terasa kurang nyaman.
Mengalami ketidaknyamanan atau sakit saat berhubungan seksual mungkin tidak hanya bisa memengaruhi kinerja seksual, tapi juga kenikmatannya. Keluhan ini bahkan bisa berdampak teror psikologis yang berlangsung lama, seperti rasa takut akan penetrasi, yang akhirnya mengarah ke impotensi. Akibatnya, bukannya tak mungkin ketidaknyamanan saat berhubungan seks malah jadi sumber ketegangan pada hubungan Anda dan pasangan.
Berbagai Penyebab Pria Merasa Sakit Setelah Berhubungan Seksual
Peyronie
Merupakan salah satu kondisi difungsi ereksi yang mana penis justru menekuk saat ereksi akibat adanya jaringan parut yang membentang sepanjang penis sehingga menyulitkan penetrasi. Penyebabnya bisa karena trauma pada penis atau akibat dari cacat genetik atau keturunan.
Prostatitis
Infeksi yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar prostat dan rasa sakit pada daerah belakang penis (tepat di bawah kandung kemih).
Kondisi ini juga menyebabkan rasa nyeri atau sensasi terbakar saar buang air kecil, dan ejakulasi yang terasa menyakitkan. Prostatitis lebih mungkin terjadi pada pria dewasa usia 30-50 tahun yang aktif secara seksual dengan banyak pasangan. Selain itu juga bisa terjadi ketika berhubungan intim tanpa perlindungan kondom. Peradangan pada kelenjar prostat juga terkait dengan infeksi menular seksual.
Penyakit kelamin menular
Nyeri dapat timbul karena infeksi menular seksual (IMS), seperti , herpes, atau gonore yang tidak mendapatkan pengobatan.
Baca Juga: Hati-hati, Inilah Jenis dan Gejala Penyakit Menular Seksual pada Pria yang Harus Diwaspadai
Masalah pada kulit kulup
Kerusakan akibat robek, gesekan, peradangan, atau struktur abnormal pada kulup. Misalnya kulit kulup yang terlalu ketat; atau kulit kulup tersangkut di belakang kepala penis dan tak bisa menariknya ke depan juga dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan intim.
Hipospadia
Hipospadia adalah cacat lahir laki-laki di mana bukaan saluran kemih, uretra, tidak terletak pada ujung penis namun berada di bawah. Kondisi ini bisa memengaruhi sekitar 1 dalam setiap 150-300 kelahiran laki-laki dengan berbagai tingkat keparahan.
Infeksi saluran kencing
Pria yang menderita infeski saluran kemih (ISK) sering mengeluh tentang rasa sakit atau sensasi terbakar setiap kali buang air kecil.
Selain itu, penis memancarkan bau busuk dan terasa sakit saat ejakulasi.
Baca Juga: Apa Saja Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Pria?
Priapismus
Mengacu pada ereksi yang berlangsung selama lebih dari empat jam. Biasanya menyakitkan, dan belum tentu hasil dari gairah seksual.
Kondisi ini terjadi ketika darah pada penis terjebak dan tidak mampu mengalir.
Hipersensitivitas
Penis dapat menjadi sangat sensitif setelah orgasme dan ejakulasi, yang dapat membuat hubungan intim ronde selanjutnya bisa terasa kurang nyaman. Ini mungkin berarti harus membatasi berapa kali melakukan hubungan intim dengan pasangan dalam satu waktu.
Dalam beberapa kasus, ketidaknyamanan selama berhubungan intim merupakan hasil dari kurangnya lubrikasi; salah posisi seks atau seks terlalu bertenaga; reaksi alergi (dermatitis atau psoriasis) terhadap cairan vagina, merek kondom tertentu atau spermisida dalam pelumas seks.
Penyebab lainnya yang kurang umum bisa disebabkan oleh “tusukan” benang dari alat kontrasepsi IUD yang menonjol dari leher rahim wanita.
Sangat jarang, alasan psikologis mungkin menjadi alasan di balik keluhan rasa sakit selama seks, seperti pelecehan seksual di masa kecil.
Jika mengalami sakit setelah berhubungan seksual atau bahkan saat berhubungan seksual, bicarakan dengan pasangan. Setelah itu, jika memungkinkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi.
