Sunat remaja umumnya dipilih karena alasan kesehatan. Laki-laki di Indonesia banyak memilih melakukan tindakan sunat karena berbagai faktor. Sunat remaja adalah pilihan tindakan pembedahan untuk laki-laki yang belum menjalankan tindakan sunat saat kecil atau masa kanak-kanak.
Manfaat sunat
Sunat adalah tindakan operasi untuk melepas kulit ujung kepala penis atau kulup. Prosedur sunat pada remaja sama seperti pada anak-anak. Dalam laman kesehatan masyarakat Britania Raya, National Health Service, mengungkapkan beberapa manfaat sunat untuk laki-laki:
1. Untuk alasan medis
Sunat pada orang dewasa atau remaja umumnya setelah pasien mengalami penyakit fimosis. Fimosis adalah kondisi kulup penis yang terlalu ketat sehingga tidak bisa kembali ke atas kepala penis. Selain itu sunat juga bermanfaat untuk menghindari resiko gangguan balanitis.
2. Alasan agama dan budaya
Sejumlah komunitas agama menjadikan tindakan sunat sebagai ibadah dan wajib diikuti oleh penganutnya. Selain itu, ada juga faktor lain seperti budaya yang mewajibkan seorang laki-laki harus sunat sebagai tanda kedewasaan.
3. Pencegahan penyakit HIV
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan fakta terkait manfaat sunat untuk kesehatan. CDC menganjurkan untuk pria menjalani tindakan sunat untuk mencegah HIV sekaligus bentuk hubungan seks yang aman. Selain itu dalam penelitiannya, sunat bermanfaat untuk mengurangi pria heteroseksual terkena HIV.
Risiko sunat remaja
Tindakan sunat pada remaja maupun anak-anak tidak menimbulkan komplikasi serius setelah tindakan. Terjadinya pembengkakan, pendarahan, infeksi adalah beberapa gejala umum yang terjadi pasca tindakan sunat. Namun kondisi ini cukup jarang terjadi, jika dalam rasio hanya 1:50 pasien yang mengalaminya.
Beberapa risiko terburuk pasca tindakan sunat adalah:
- Berkurangnya sensitivitas pada kepala penis secara permanen terutama saat berhubungan seksual
- Penis terasa nyeri, terutama pada area bekas sunat
- Bekas luka jahitan lama menghilang
- Kebutuhan operasi medis lain, terutama pada kepala penis karena beberapa kondisi
Beberapa risiko lain dari tindakan sunat adalah kondisi penis prostat, bagian saluran kemih luka, pembuluh darah terganggu, atau bahkan kondisi saraf yang terluka akibat tindakan sunat. Tentunya ini bisa menimbulkan masalah saat pasien ingin buang air kecil, terlebih hubungan seksual.
Selain itu, terdapat juga risiko lain yang mungkin terjadi setelah tindakan sunat pada remaja adalah nyeri panggul ataupun mati rasa pada bagian penis. Pasien juga akan mengalami kesulitan ereksi sampai penis benar-benar sembuh setelah tindakan sunat. Kemungkinan jahitan robek atau sayatan terbuka kembali juga sangat bisa terjadi setelah tindakan sunat pada remaja.
Sunat remaja tetap termasuk tindakan yang aman. Beberapa risiko yang bisa terjadi pada di atas sangat kecil terjadi. Sunat remaja juga lebih aman daripada sunat pada anak. Hal ini karena umumnya pada usia remaja anak lebih peduli pada kondisi kesehatan penis dan juga lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas, terutama setelah tindakan.
Perawatan setelah sunat remaja
Setelah melakukan sunat , hal penting berikutnya adalah melakukan perawatan agar cepat sembuh dan terhindar dari infeksi. Berikut perawatan penis setelah sunat remaja yang bisa dilakukan:
1. Rutin minum obat
Setelah tindakan sunat, umumnya dokter akan memberikan resep obat pereda nyeri seperti antibiotik untuk mencegah infeksi pasca tindakan sunat. Pastikan pasien rutin meminum obat tersebut untuk mempercepat proses penyembuhan.
2. Gunakan celana longgar
Pasien remaja maupun anak-anak, sebaiknya menggunakan celana longgar dan menghindari celana berbahan ketat. Celana ketat bisa menghambat aliran darah dan membuat area sekitar penis menjadi lembab. Hal ini tentunya bisa menghambat proses penyembuhan. Gunakan celana khusus sunat untuk melindungi penis dan mempercepat proses penyembuhan pada pasien.
3. Hindari makanan pemicu alergi
Sebaiknya selama proses penyembuhan, pilihlah makanan sehat yang bergizi. Hindari makanan yang memicu alergi, hal ini karena bisa menyebabkan gatal dan juga nyeri pada penis pasien setelah tindakan sunat.
4. Bersihkan luka setelah buang air kecil
Luka setelah sunat, sebaiknya tidak terkena air langsung. Setelah buang air kecil, pasien sunat cukup membasuhnya dengan kasa kering. Hal ini juga bisa dilakukan saat kondisi sekitar area penis lembab dan berkeringat. Usahakan untuk menjaga jahitan setelah sunat jangan sampai terkena air karena dapat memperlambat proses penyembuhan setelah sunat.